Tujuan kerjasama ini adalah agar hakim dapat terlindungi jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan dalam menjalankan tugasnya.
PSSI menandatangani kesepakatan dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) untuk melindungi semua wasit yang bertugas di Liga 1 dan Liga 2. Kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama selama lima tahun.
Hingga saat ini, pendapatan bulanan para hakim di negara tersebut bervariasi. Jumlah uang yang masuk tergantung pada seberapa banyak mereka melayani di awal pertandingan. Situasi ini mendorong PSSI dan BPJS Ketenagakerjaan menyepakati pemberian jaminan sosial bagi hakim. Tujuannya jelas, agar wasit lapangan terlindungi jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan dalam pekerjaannya.
“Wasit benar-benar menjadi perhatian saya dalam upaya membangun sepakbola Indonesia yang bersih. Oleh karena itu, faktor kesejahteraan sangat menentukan dalam langkah awal ini, menjadikan wasit peserta dalam kehidupan kerja BPJS. Padahal kesejahteraan wasit yang utama dicapai saat bekerja di lapangan , " kata Presiden PSSI Erick Thohir, Kamis (13/4) di Jakarta dari Departemen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI pusat.
“Tapi karena BPJS Ketenagakerjaan adalah bagian dari perlindungan sosial, setidaknya hakim kita bisa terlindungi jika terancam kecelakaan atau meninggal dunia, sehingga bisa meringankan bebannya,” tambah Erick.
Sementara itu, General Manager BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengaku puas dengan kerja sama ini. Dia mengatakan bahwa semua pekerja memiliki hak konstitusional untuk mendapatkan perlindungan.
“Tentu ini menjadi angin segar bagi dunia sepak bola nasional. Karena sejak awal kami melihat komitmen Pak Erick sebagai presiden baru PSSI yang sangat menginginkan kesejahteraan para pemain sepak bola dan wasit.
Buktinya bahwa negara ini ada untuk melindungi semua warga negara, terutama para pekerja," kata Anggoro. “Selain itu, profesi wasit sangat rentan terhadap kecelakaan baik di dalam maupun di luar lapangan. Sehingga tentunya membutuhkan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan,” lanjut Anggoro.